Table of Contents
Lates Chapters
Elang
“Hei…, mau ikut pulang bareng gue?” Rea menoleh. Seseorang yang ternyata adalah Elang menghentikan sepeda motornya tepat di sebelah Rea. Senyum manisnya menyembul dari balik kaca helm yang baru dibukanya. “Elang?” “Yuk, naik.” Elang menyodorkan helm. Rea berpikir sejenak. “Tenang, lo aman kok…
Ketahuan ngintip
Duk! Duk! Duk! Ini bukan suara beduk yang dipukul. Suara yang didengar Rea sekarang ini berasal dari pantulan bola basket yang beradu dengan lantai lapangan basket, yang berada tepat di sisi sebelah kirinya. Saat ini Rea lagi berteduh dibawah pohon Beringin. Dia lagi…
Gue bukan maling
"Lo mau Gue cium lagi?" balas Rama "Brengsek! Lo lepasin tangan Gue, atau gue bakal kasih tahu semua orang kalau lo itu mal...," Dengan kesal Rama melepaskan tangan Rea dari cengkeramannya. Se-nakal-nakalnya Rama, dia tetep nggak mau semua orang menganggapnya maling, ya walaupun…
1. Si Biang Onar
"Woy, berhenti lo!" Baru juga mau berjalan masuk ke area sekolah, Rea sudah di bikin kaget oleh suara heboh yang datang dari arah taman sekolah baru nya itu. Rea pikir sekolah baru nya ini adalah sekolah bonafit. Dan Dia pikir juga kalau di…
Comments
3 pemikiran pada “Diam-diam suka”
Tinggalkan komentar
4 Chapters
Chapter 1: 1. Si Biang Onar
"Woy, berhenti lo!" Baru juga mau berjalan masuk ke area sekolah, Rea sudah di bikin kaget oleh suara heboh yang datang dari arah taman sekolah baru nya itu. Rea pikir sekolah baru nya ini adalah sekolah bonafit. Dan Dia pikir juga kalau di…
ReadmoreChapter 2: Gue bukan maling
"Lo mau Gue cium lagi?" balas Rama "Brengsek! Lo lepasin tangan Gue, atau gue bakal kasih tahu semua orang kalau lo itu mal...," Dengan kesal Rama melepaskan tangan Rea dari cengkeramannya. Se-nakal-nakalnya Rama, dia tetep nggak mau semua orang menganggapnya maling, ya walaupun…
ReadmoreChapter 3: Ketahuan ngintip
Duk! Duk! Duk! Ini bukan suara beduk yang dipukul. Suara yang didengar Rea sekarang ini berasal dari pantulan bola basket yang beradu dengan lantai lapangan basket, yang berada tepat di sisi sebelah kirinya. Saat ini Rea lagi berteduh dibawah pohon Beringin. Dia lagi…
ReadmoreChapter 4: Elang
“Hei…, mau ikut pulang bareng gue?” Rea menoleh. Seseorang yang ternyata adalah Elang menghentikan sepeda motornya tepat di sebelah Rea. Senyum manisnya menyembul dari balik kaca helm yang baru dibukanya. “Elang?” “Yuk, naik.” Elang menyodorkan helm. Rea berpikir sejenak. “Tenang, lo aman kok…
Readmore 






Seruu, lanjut kak
Siap kak. Makasih udah mampir 🙏
Wkwkkwkwkw… Gue ngakak woy