VIP Signed

Kubalas Selingkuh Suamiku dengan Indah

By: Alexa Anendra
301 Readers 30 Chapters 9.9

Romance

"Aku mencintaimu sedalam samudera meski aku tak tahu bagaimana cara mengukur dalamnya." [Zivanna Yahya]    "Cukup mencintaiku di atas permukaannya saja jika kau tak ingin terluka lebih dalam." [Rio Wibisono]    "Dosa yang paling terindah untukku adalah saat mencintai milik orang lain dan aku ingin memiliki…
Read Share

Table of Contents

Lates Chapters

Sindiran Halus

Mata Zivanna terbelalak saat melihat foto yang baru saja dikirim sang adik. “I-ini bukannya apartemen yang kutinggali? Kenapa Zevannya ada di sana? Apa yang sedang dia lakukan?”  Beribu pertanyaan tersemat di pikiran Zivanna hingga tak sadar air panas yang sedang ia tuang mengenai…

Sebuah Usaha Keras

“Sabtu ini aku sendiri yang akan datang menjemputmu, Gregory Abel Romanov!” Kata-kata sang mama masih terngiang jelas di telinga Abel hingga berdenging. Tak habis pikir di usianya yang menginjak kepala 4, perlakuan sang mama padanya seperti anak kecil. “Sepertinya aku harus melakukan sesuatu!”…

Stalking

Saat jam pulang kantor, Ziva yang masih bekerja di lantai atas melihat sekilas sang adik sedang berjalan beriringan dengan Manajer HRD kantor mereka, Andre Sergei. Kedua matanya hanya melihat datar tanpa berpikiran negatif sedikitpun. Tak ingin mengurusi urusan sang adik, Ziva meneruskan pekerjaannya…

Mencari Tahu

Hugo sangat terkejut dengan permintaan adik Zivanna, terlebih yang jadi pikirannya dari mana Zevannya tahu soal apartemen itu, apakah tuan Abel yang mengatakannya?  “Hmm, keadaan sepertinya akan semakin sulit. Dua saudari itu benar-benar buatku pusing,” gumam Hugo. Saat Zevannya telah keluar dari ruangan…

Permintaan Tak Terduga

Zivanna sangat terkejut bahkan hingga menjatuhkan ponselnya untuk kali kedua. Manik coklat indahnya terbelalak lebar melihat kiriman foto-foto dirinya dan tuan Hugo ada pada Rio. Bukannya ia takut untuk menghadapi kemarahan sang suami, tapi Ziva takut jika Rio akan bertindak nekat dan datang…

Comments

Tinggalkan komentar

20 Chapters

Chapter 1: Kebohongan Bersampul Pernikahan

Oleh: Alexa Anendra
Seharusnya pernikahan ini adalah pernikahan pertama dan terakhir untukku agar tiada lagi pernikahan kedua, ketiga, dan seterusnya. Tapi ternyata, di luar sana aku menemukan samudera yang luas dan tenang, meski orang bilang samudra itu dalam dan ganas. Apakah aku salah jika menantang diriku…
Readmore

Chapter 2: Api Kemarahan

Oleh: Alexa Anendra
Sepasang manik hitam melihat dengan jelas interaksi yang tak biasa antara dosen dan mahasiswinya itu. “Kamu ngapain di sini, Arnold?” kemunculan Diani yang tiba-tiba membuat Arnold terkejut dan spontan menunjuk ke arah Rio serta mahasiswi yang sedang bersamanya.  “Itu…” Diani tampak berpikir sejenak.…
Readmore

Chapter 3: Gara-Gara Ponsel Tak Aktif

Oleh: Alexa Anendra
Pertengkaran kecil Rio dan Diani sempat membuat beberapa mahasiswa serta beberapa dosen yang sedang lalu-lalang di tempat itu melihat ke arah keduanya. “Jangan mengancamku, Diani. Aku orang yang pantang untuk melupakan jasa orang lain, begitu pula dengan jasamu! Pasti akan kulunasi!” tegas Rio.…
Readmore

Chapter 4: Pikiran Negatif

Oleh: Alexa Anendra
“Z-Zivanna!!” Kedua mata Rio membulat sempurna. Tenggorokannya terasa tercekat saat melihat istrinya nyata berdiri di depannya. “Mas Rio! Kok bengong, sih!” Ziva mengibaskan tangannya dari seberang mobil. Diani melihat kejadian itu dengan sangat jelas dan tentu saja aura “hawa neraka” mulai ia rasakan.…
Readmore

Chapter 5: Overthinking

Oleh: Alexa Anendra
Keesokan paginya, Rio gegas bangun dari ranjangnya dan memeriksa ponselnya. Dia merasa jika semalam antara sadar dan tak sadar Ziva memegang ponselnya karena memang Rio sengaja tak memasang password di ponselnya. Apa Ziva semalam memeriksa ponselku, ya? Tapi, pesan ini sudah beberapa jam…
Readmore

Chapter 6: Campur Tangan Pihak Ketiga

Oleh: Alexa Anendra
Rio berusaha menahan Ziva, tapi sayangnya sang istri telah pergi dengan mobil yang dipesannya. Sikap dingin dan kemarahan Ziva tak pelak membuat Rio panik, belum lagi ia harus menghadapi Diani dan memberikan penjelasan padanya. Tak ingin ambil pusing, Rio kembali ke garasi dan…
Readmore

Chapter 7: Teguran Keras Ayah Mertua

Oleh: Alexa Anendra
Rio tak serta merta keluar kelasnya setelah mata kuliahnya selesai. Ia sibuk menyusun lembaran fotokopi dari kertas yang telah usang mengenai peradaban kota tua Mesopotamia.    Saat mahasiswa/mahasiswinya keluar kelas, Anastasia masih berada di dalam dan melihat lurus ke depan, tepat di mana…
Readmore

Chapter 8: Gregory Abel, Serigala Tanah Lenin

Oleh: Alexa Anendra
“Samanta, apa Tuan Hugo sudah menghubungi lagi?    “Belum, Pak. Apa perlu saya telepon beliau?” tanya wanita pirang berparas cantik hidung mancung.   “Tidak, biarkan saja. Aku percaya dengan kinerjanya.” Seorang pria memakai kemeja hitam panjang tanpa jas dengan potongan rambut pendek hitam…
Readmore

Chapter 9: Bibir Merah di Kerah Baju Suamiku

Oleh: Alexa Anendra
Sepanjang malam Ziva berada di ruang kerjanya, menyelesaikan desainnya untuk tuan Hugo, sedang Rio tidur sendiri di ranjang mereka yang cukup besar. Mata lelah dan tubuh pegal sangat dirasakan oleh Ziva, dia melihat jam di dinding ruang kerjanya menunjukkan pukul 05.00 pagi. Rasa…
Readmore

Chapter 10: Undangan ke Rusia

Oleh: Alexa Anendra
“Bibir siapa yang berani naik hingga ke kerah baju kamu, Mas?” delik Ziva melihat gambar bibir merona dengan lipstik merah darah di kerah baju kiri suaminya.   “Oh, ini. Punya salah satu mahasiswiku,” singkat Rio memberi penjelasan.   “Mahasiswimu?” Ziva menaikkan salah satu…
Readmore

Chapter 11: Pergi Tanpa Izin Suami

Oleh: Alexa Anendra
Rio sangat terkejut mendengar pernyataan Ziva. Ia buru-buru mengelak segala tudingan sang istri. “Kamu ngomong apa, sih, Ziva? Pengkhianatan, nusuk dari belakang? Aku nggak ngerti ucapan kamu,” kilah Rio. “Kita duduk dan bicarakan baik-baik, ya, Sayang. Jangan pakai kepala panas.” Rio merangkul sang…
Readmore

Chapter 12: Pesan Terakhir

Oleh: Alexa Anendra
Waktu menunjukkan pukul 12 siang, saat jam makan siang, beberapa dosen di gedung rektorat meninggalkan tempat itu, kecuali Rio, Diani, dan Arnold. Ketiganya masih kasak-kusuk merapikan beberapa file di laptop masing-masing. “Nggak turun?” Arnold menghampiri Diani. “Nggak, kalau mau turun…turun aja sendiri,” ucap…
Readmore

Chapter 13: Sebuah Awal yang Baru

Oleh: Alexa Anendra
“ZIVA!!!!” Teriakan Rio membuat Angel dan beberapa karyawan lain spontan terkejut dan sling lempar pandang melihat aneh suami Ziva ini. “Pak Rio? Kenapa Bapak ke sini? Nggak antar bu Ziva?” tanya Angel sedikit bingung dengan perilaku Rio. “Jadi benar Ziva akan pergi ke…
Readmore

Chapter 14: Di Bawah Langit Moskow

Oleh: Alexa Anendra
Ziva dan sang papa duduk bersebelahan. Dari balik kaca pesawat, ia melihat kumpulan awan yang menutup bulan tampak indah di matanya. Hendardi diam-diam memperhatikan tingkah laku putrinya, lelaki paruh baya tersebut melihat ada raut kesedihan di wajah Ziva, tapi lagi-lagi karena harga diri…
Readmore

Chapter 15: Saingan Baru

Oleh: Alexa Anendra
“Apa?” Ziva membelalakkan kedua matanya. “Kenapa, Nona Zivanna? Apa ucapan saya ada yang salah?” tanya Hugo terkejut dengan reaksi Zizi. “M-maaf, Tuan Hugo. Saya hanya kaget saja,” ucapnya tersenyum pasi. Zeva? Bekerjasama dengan dia? Bagaimana bisa? batin Ziva tak habis pikir. Di lain…
Readmore

Chapter 16: Underestimated

Oleh: Alexa Anendra
Malam harinya, Ziva mulai menempati apartemen mewah bertipe Loft tersebut. Dirinya hampir lupa tengah memiliki masalah dengan sang suami. Dan lupa mengaktifkan ponselnya sejak tiba di Rusia. Ziva mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya, saat diaktifkan banyak panggilan tak terjawab dari Rio…
Readmore

Chapter 17: Tempat Istimewa

Oleh: Alexa Anendra
Sehari sebelumnya, “Bagaimana tempat yang kuminta kau sediakan untuk Nona Zivanna, tuan Hugo? Apakah sudah siap?” tanya Abel melalui ujung telepon. [Semua sudah diatur, tuan. Jangan khawatir] “Aku ingin melihat arsitek kita dengan jelas tanpa terhalang apapun!” [Baik, tuan] Hugo teringat akan percakapannya…
Readmore

Chapter 18: Tak Sesuai Harapan

Oleh: Alexa Anendra
Zeva sangat puas setelah melihat sang kakak kesakitan. Ia tak rela jika panggung yang seharusnya miliknya dibagi dengan Ziva. “Jangan pernah bermain api denganku, Kak jika kau tak ingin terbakar!” ujarnya meninggalkan meja kerja Ziva dan kembali ke mejanya. *** Abel melihat secara…
Readmore

Chapter 19: Ajakan Tak Terduga

Oleh: Alexa Anendra
Sore berangsur senja, Abel berganti pakaian dengan seragam kurator. Dengan menggunakan transportasi publik, ia menuju Istana Musim Dingin yang terletak di Saint Petersburg. Udara musim semi namun seperti winter tak menyurutkan langkahnya menuju tempat yang telah dilakoninya selama setahun itu, ada kepuasan tersendiri…
Readmore

Chapter 20: Pertama Kali Melihatmu

Oleh: Alexa Anendra
Sore harinya, Ziva bersama Hugo turun dari lantai atas bersama-sama. Saat beberapa pegawai masih sibuk, mereka berdua pergi meninggalkan kantor. Zeva melihat kepergian sang kakak dan atasan mereka. Pikirannya mulai tak karuan dan mengompori Monica. “Nona Monica, apa Anda lihat Ziva dan tuan…
Readmore
error: Content is protected !!