Table of Contents
- Chapter 1: Jarak dan Waktu
- Chapter 2: Senandika Diantara Mentari
- Chapter 3: Menjadi Lebih Baik dari Sebuah Perjalanan
- Chapter 4: Dua Hati, Satu Takdir
- Chapter 5: Antara Luka dan Cinta Baru
- Chapter 6: Aungan Kecil
- Chapter 7: Cerita Yang Berbicara Tentang Kita
- Chapter 8: Jejak Cinta Yang Terhalang
- Chapter 9: Terlalu Berharap
- Chapter 10: Kisahku atau Kisahmu
Lates Chapters
Rintik di Lautara
Rintik di Lautara Oleh : Keisya Tidak ada yang tahu kapan segalanya mulai berubah. Yang Aurel tahu hanyalah suatu hari rumahnya tak lagi sama. Angin sore terasa lebih dingin, langkah kaki di ruang tamu tak lagi seramai dulu, dan setiap suara kini…
Di Bawah Langit Yang Sama
DI BAWAH LANGIT YANG SAMA Karya; Nirbita Balqis Pagi itu, udara terasa seperti baru dilahirkan. Langit biru pucat, embun masih menempel di dedaunan, dan aroma tanah basah bercampur dengan sinar matahari yang pelan-pelan kian menghangat. Seira, seorang mahasiswi semester tujuh, berjalan santai…
Singgah di Bahumu
Singgah di Bahumu Penulis : Dinda Al-Mursalina Langit sore itu berganti warna dengan lambat, seolah enggan meninggalkan jingga yang menetes ke cakrawala. Di sudut kota kecil, sebuah kafe tua berdiri tenang, dihiasi jendela besar yang menampakkan jalanan ramai di luar. Kaluna duduk…
Janji Di Ujung Senja
JANJI DI UJUNG SENJA Oleh : Jari Zahwa Aqilla Malam ini kau terbaring kaku, sekujur tubuhmu pucat pasi, bibir ranum yang biasa bergurau bersamaku kini terdiam tanpa syarat. Kau menaruh janji padaku, memberi harapan seolah kelak akan kau tepati. Namun semuanya hirap…
Cahaya Di Balik Kata
Cahaya Dibalik Kata Oleh : Miftahul Jannah Tangan kecilnya memegang sebuah notebook juga sebuah pena, Thania membuka notebook tersebut dan mulai mengulirkan halaman per halaman dari buku bersampul biru pastel itu hingga kemudian dirinya menuliskan sebuah kalimat lagi. “Aksaraku lebih dahayu daripada …
Comments
15 Chapters
Chapter 1: Jarak dan Waktu
JARAK DAN WAKTU Oleh : Addina Kamila Arus ombak yang sedang berhamburan mengenai tepi pantai menjadi saksi dua insan yang sedang berjanji untuk tidak saling melupakan satu sama lain. ”Dip, kalau kamu sudah di Yogya jangan lupain aku ya” ucap seorang…
ReadmoreChapter 2: Senandika Diantara Mentari
SENANDIKA DIANTARA MENTARI Karya : Rania Zhafirah Angin sore itu berembus pelan, menyapu halaman sekolah yang mulai lengang. Langit berwarna jingga, perlahan beradu dengan gelap. Di antara langkah-langkah siswa yang sibuk membereskan buku dan tas, seorang laki-laki bersandar di tembok lorong, tepat di…
ReadmoreChapter 3: Menjadi Lebih Baik dari Sebuah Perjalanan
Menjadi Lebih Baik dari Sebuah Perjalanan By: Widiatul Uhya Hidup memang tak selalu mulus. Ia datang dengan banyak warna ada yang cerah, ada pula yang gelap. Aku, Sisi, adalah salah satu orang yang sering merasa terjebak di dalam kegelapan itu.…
ReadmoreChapter 4: Dua Hati, Satu Takdir
Dua Hati, Satu Takdir Karya : Silmi Hari ini, langit biru yang cerah tampak begitu indah, seolah menyambut hari pertama Alayya di universitas impiannya. Perasaan gugup bercampur semangat membuat langkahnya terasa ringan. “Ini adalah awal dari segalanya,” pikirnya, seraya memandangi gedung megah…
ReadmoreChapter 5: Antara Luka dan Cinta Baru
ANTARA LUKA DAN CINTA BARU Penulis: Dinda Al-Mursalina Terdengar isak tangis juga orang-orang yang tak henti menangis di kediaman milik seorang pengusaha besar, karena melihat putranya yang kini telah terbalut kain kafan, dan hendak di bawa ke tempat peristirahatan terakhirnya.“Narendra Narapati” nama itu…
ReadmoreChapter 6: Aungan Kecil
AUNGAN KECIL Torehan jari Syofiah Azzahara “Aduh aku pusing banget sama tugas ini”. Gerutu seorang gadis dengan sebal, jemari lentiknya terus bergerak lihai di atas kertas putih polos penuh coretan. “Ih kenapa masih salah sih”. Gumamnya frustasi, jujur saja…
ReadmoreChapter 7: Cerita Yang Berbicara Tentang Kita
CERITA YANG BERBICARA TENTANG KITA Karya: Kimya Al-Thafunnisah Aku tidak pernah menyangka akan bertemu orang seperti dia. Bukan hanya sikapnya saja yang dingin, tetapi juga matanya yang seperti membekukan dunia sekitar. Dia adalah Azriel Zavanto, yang biasa disapa Azriel.…
ReadmoreChapter 8: Jejak Cinta Yang Terhalang
JEJAK CINTA YANG TERHALANG Karya : RAISYA NABILLA "Roby, Roby, Roby!" teriakan cewek-cewek di sekolah menggema saat Roby Wijaya berjalan melewati mereka.] Roby adalah cowok paling populer di SMAN 1 Tangerang, dengan tubuh tegap dan tinggi 175 cm. Gaya berpakaian yang…
ReadmoreChapter 9: Terlalu Berharap
“Maaf Anda Tidak Lolos, Terus Semangat” Dibalik pintu kamar yang tertutup rapat, aku terdiam. Tempat dimana aku terduduk lesu bersama beribu rasa. Kamar ini menjadi saksi nyata saat dunia seperti berhenti sejenak. “Aku gagal” hatiku berteriak untuk pertama kalinya. *** Suasana kantin…
ReadmoreChapter 10: Kisahku atau Kisahmu
Kisahku atau Kisahmu Oleh : Nahlatus Salsabila Suara tangisan begitu nyaring diruang sempit yang bercat putih. Dua remaja berada di dalamnya, satu dari mereka tertunduk dengan air mata yang terus mengalir, satunya lagi hanya diam memperhatikan sang sahabat yang menangis. “Udah Sa,…
ReadmoreChapter 11: Cahaya Di Balik Kata
Cahaya Dibalik Kata Oleh : Miftahul Jannah Tangan kecilnya memegang sebuah notebook juga sebuah pena, Thania membuka notebook tersebut dan mulai mengulirkan halaman per halaman dari buku bersampul biru pastel itu hingga kemudian dirinya menuliskan sebuah kalimat lagi. “Aksaraku lebih dahayu daripada …
ReadmoreChapter 12: Janji Di Ujung Senja
JANJI DI UJUNG SENJA Oleh : Jari Zahwa Aqilla Malam ini kau terbaring kaku, sekujur tubuhmu pucat pasi, bibir ranum yang biasa bergurau bersamaku kini terdiam tanpa syarat. Kau menaruh janji padaku, memberi harapan seolah kelak akan kau tepati. Namun semuanya hirap…
ReadmoreChapter 13: Singgah di Bahumu
Singgah di Bahumu Penulis : Dinda Al-Mursalina Langit sore itu berganti warna dengan lambat, seolah enggan meninggalkan jingga yang menetes ke cakrawala. Di sudut kota kecil, sebuah kafe tua berdiri tenang, dihiasi jendela besar yang menampakkan jalanan ramai di luar. Kaluna duduk…
ReadmoreChapter 14: Di Bawah Langit Yang Sama
DI BAWAH LANGIT YANG SAMA Karya; Nirbita Balqis Pagi itu, udara terasa seperti baru dilahirkan. Langit biru pucat, embun masih menempel di dedaunan, dan aroma tanah basah bercampur dengan sinar matahari yang pelan-pelan kian menghangat. Seira, seorang mahasiswi semester tujuh, berjalan santai…
ReadmoreChapter 15: Rintik di Lautara
Rintik di Lautara Oleh : Keisya Tidak ada yang tahu kapan segalanya mulai berubah. Yang Aurel tahu hanyalah suatu hari rumahnya tak lagi sama. Angin sore terasa lebih dingin, langkah kaki di ruang tamu tak lagi seramai dulu, dan setiap suara kini…
Readmore